Ujian merupakan salah satu kegiatan atau cara yang sering dilakukan oleh
berbagai instansi guna memberikan penilaian atau mengetahui kemampuan
seseorang melalui sebuah tes. Seperti halnya yang sering dilakukan oleh
instansi sekolah dimana untuk memberikan penilaian atau menentukan
seorang murid lulus dan naik kelas, ujian selalu diberlakukan disetiap
akhir semester.
Nah, berbicara tentang ujian tentu kita mengenal istilah
"Mencontek". Karena terbilang susah atau karena tidak tahu menahu
tentang materi yang akan di ujiankan, biasanya para siswa akan membuat
contekan yang mana bisa digunakan saat ujian sedang berlangsung.
Namun sebaliknya, pihak sekolah pun sudah menyiapkan cara guna
meminimalisir murid yang akan mencontek. Biasanya pihak sekolah akan
menaruh beberapa pengawas di dalam kelas di mana ujian sedang
dilaksanakan. Bahkan jika harus dilakukan dan ingin mendapatkan hasil
yang murni tanpa kecurangan pihak sekolah pun akan melakukan peraturan
yang ketat saat ujian sedang berlangsung.
Seperti yang dilakukan oleh beberapa instansi berikut ini, karena tidak
mau ada siswanya yang curang saat sedang ujian mereka di berikan
aturan-aturan yang sangat ekstrim, seperti tidak boleh memakai kutang
dan harus bertelanjang dada saat melaksanakan ujian.
Seperti apa kegiatan ujiannya, berikut adalah lima pelaksanaan ujian paling ekstrim di dunia, karena nya tidak akan ada siswa yang mau menyontek di dalamnya :
Tentara India diharuskan nyaris bugil buat ikut ujian

Pelaksanaan ujian paling ekstrim pertama di dunia datang dari sekolah
militer di negara India. Dimana dalam melakukan penyaringan siswa baru
sebuah ujian tak biasa dilakukan di luar lapangan tanpa baju dan alas
buku dibawahnya.
Karenanya untuk menghindari perbuatan curang mencontek diterapkan
militer India dalam melakukan ujian penyaringan masuk Angkatan Darat.
Calon taruna (catar) yang mengikuti tes tertulis menghampar di lapangan
luas dan bukan di dalam kelas tanpa sehelai benang pun, kecuali celana
dalam.
Bertempat di Bihar Muzaffarpur, ratusan catar mengerjakan dengan serius
soal-soal mereka. Reaksi luar biasa justru datang bukan dari para catar,
melainkan netizen, termasuk menteri pertahanan India sendiri yang
menanyakan langsung kepada Panglima Militer Jendral Dalbir Singh Suhaag.
Menurut keterangan resmi militer India, hal ini dapat meredam
kemungkinan para catar menyembunyikan contekannya yang disimpan di dalam
baju mereka. Netizen yang tidak sepaham dengan cara ini mengeluhkan
kenyamanan catar dalam menjawab soal-soal ujian.
Sekolah ini gelar ujian di tempat terbuka guna hindari mencontek

China memang tidak habis akal dalam mencegah praktik kecurangan. Sebuah
fenomena unik ditunjukkan sebuah sekolah di China yang menggelar pelaksanaan ujian sekolah berlatarkan hutan terbuka.
Sebuah Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Henan dengan 800 orang murid
kelas 8 secara serempak mengerjakan ujian di area seluas 3.000 meter
persegi di Kota Xinxiang.
Diketahui pada nulan sebelumnya, tepatnya April, sebanyak 1.700 siswa
melakukan hal serupa. Bedanya latar tempat terbuka dihelat di lapangan
luas di sekolah mereka di Yichuan County, Provinsi Shaanxi.
Diketahui kedua langkah ini ditempuh guna mengurangai potensi kecurangan
seperti mencontek, dan saling bekerja sama selama ujian berlangsung.
Cegah nyontek, China pakai drone buat awasi ujian siswa

Kementerian Pendidikan China Senin lalu mengerahkan sebuah pesawat tanpa
awak alias drone untuk melacak sinyal ponsel di lokasi ujian masuk
perguruan tinggi negeri Senin lalu. Ponsel siswa bisa digunakan buat
menyontek saat ujian.
Drone seharga puluhan ribu dolar itu mampu mengudara setinggi 1.600 kaki
di atas tanah. Ujian masuk perguruan tinggi negeri di China ini cukup
menentukan nasib para peserta untuk masa depan mereka dalam mencari
kerja nanti.
Sejak Mei lalu Kementerian Pendidikan China sudah menangkap 23 siswa
yang mencoba menyontek dalam ujian. Hukuman bagi para penyontek adalah
larangan mengikuti ujian selama tiga tahun. Sekitar 9,5 juta siswa China
mengikuti ujian masuk perguruan tinggi pada Senin lalu.
Kampus di Thailand bikin alat anti nyontek

Universitas Kasetsart, Thailand, membuat alat sederhana anti nyontek dan
menyuruh mahasiswa mereka memakainya. Ini demi mendukung kejujuran
dalam ujian.
Ide ini datang dari seorang profesor bernama Nattadon Rungruangkitrai
tersohor di Negeri Gajah Putih itu. Dia prihatin dengan tingginya kasus
mencontek di kalangan kampus.
Saat foto mahasiswa mengenakan alat anti contek itu beredar di jejaring
sosial mereka jadi bahan tertawaan oleh banyak media. Ini sebabnya
kebijakan itu berhenti sementara.
Rungruangkitrai merasa perlu menjelaskan idenya itu hanya untuk
meningkatkan konsentrasi. Ide itu muncul setelah berdiskusi dengan
sejumlah mahasiswa demi mendapat upaya mencegah mereka nyontek.
Sementara seorang pakar pendidikan dari Universitas Chulalongkorn
bernama Somphong Chitradub mendukung kebijakan ini. Dia mengatakan
mahasiswa harus belajar menghargai diri mereka dan sadar ujian sambil
mencontek bukan hal yang bisa dibanggakan.
Hindari mencontek, murid perempuan China dilarang pakai kutang

Murid perempuan di Provinsi Jilin, China dilarang memakai kutang selama
ujian. Ini lantaran kutang sering digunakan dalam aksi mencontek.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, murid masuk ke kelas demi
mengikuti ujian diperiksa dengan alat pendeteksi logam. Alat ini
berbunyi saat ada benda logam, termasuk kutang berkawat, dan ponsel bisa
juga untuk berbuat kecurangan. Mereka terkena pemeriksaan tidak
diizinkan ikut ujian.
Para murid yang ditubuhnya ditanam logam seperti alat sambung anggota
tubuh harus membawa surat dokter. Para guru menyarankan murid-muridnya
untuk tidak mengenakan apapun dari logam. Mereka dianjurkan memakai
celana karet dibanding jins, selain itu penggunaan kutang tanpa kawat
diperbolehkan namun jarang sekali perempuan China memakainya.
Tahun lalu polisi menahan sekitar 1.500 murid ketahuan nyontek dan
mencuri kertas ujian. Para orang tua murid mengaku kaget dengan
peraturan ini. Menurut mereka ini tidak masuk akal dan malah membuat
anak-anaknya tambah frustasi menghadapi ujian.
No comments:
Post a Comment